Safety Leadership (Kepemimpinan Keselamatan) adalah komponen penting dari setiap proses Keselamatan, Kesehatan & Lingkungan. Bahkan menurut lembaga B-Safe Management Solution di Amerika Serikat (terekam dalam Fox Business News dengan Host acara Terry Bradshaw) dapat membantu meningkatkan perilaku keselamatan karyawan sebanyak 86 persen jika dilakukan dengan benar dan cermat. Tentunya hal ini merupakan terobosan dan angin segar khususnya dalam dunia K3L.

Safety Leadership (Kepemimpinan keselamatan) diartikan sebagai “Proses mendefinisikan keadaan yang diinginkan, menyiapkan tim untuk berhasil, dan terlibat dalam upaya diskresioner (kebijaksanaan) yang mendorong nilai keselamatan,” yang secara luas bermuara pada “terlibat secara komprehensif dan mempertahankan perilaku yang membantu orang lain mencapai tujuan keselamatan “. Adapun Strategi Kepemimpinan Keselamatan (Safety Leadership) secara umum sebagai berikut :

[1] Nilai Keselarasan (Value Alignment): Mendorong orang untuk mengambil tanggung jawab pribadi untuk keselamatan dengan menetapkan harapan untuk setiap lapisan (Atas, Tengah dan karyawan) terkait untuk membersihkan tujuan. Ini sering dibuat pada sesi khusus dimana Pucuk pimpinan tertinggi menguraikan visinya dan manajer senior menentukan bagaimana menerjemahkannya ke tindakan nyata (misi). Strategi Penguatan mencakup semua anggota direksi pemegang keputusan didalam konferensi mingguan di mana pimpinan diminta untuk mendiskusikan insiden yang terjadi pada minggu sebelumnya, hasil analisis akar penyebab, tindakan perbaikan, best practice, dll Pada tingkat operasional, pertemuan pagi sering diadakan untuk mendiskusikan setiap masalah yang ada. Penilaian efektivitas tahunan oleh setiap manajer; survei keselamatan organisasi secara lebar; dan diagnosa lebih lanjut seputar sistem keselamatan organisasi secara bijaksana.

[2] Sistem & Monitoring: Penempatan Skala Prioritas pada Risiko tinggi yang meliputi pekerjaan Preventive Maintenance; Prosedur Operasi; Pemeriksaan; Sistem Izin Kerja; Pembicaraan keamanan; Komite Keselamatan; Penilaian risiko; Pelaporan Insiden; Pelatihan; Manajemen Perubahan (MoC); Rencana Manajemen Risiko, dll Dalam hal efektivitas, fokus pemantauan muncul terutama berada di tingkat insiden (lagging indicator); Survei keamanan, dan Analisis Gap melalui fungsi Audit Internal (Indikator Utama).

[3] Pendidikan & Kesadaran: Memberikan pelatihan Safety Leadership sehingga hal itu menjadi nilai perusahaan. Penilaian efektivitas hasil pelatihan pada karyawan tampak dalam hal mengamati komitmen kepemimpinan untuk tempat kerja yang aman, pemimpin dalam organisasi menjadi lebih luas pada komitmen keselamatan dengan tim lini depannya menerima tanggung jawab atas keselamatan mereka.

[4] Menampilkan Kepemimpinan Tauladan: Mendorong tim manajemen (dari bawah ke atas) untuk menunjukkan komitmen kepemimpinan terlaksana pada tempat kerja yang aman. Ketauladanan ini muncul untuk mengambil bentuk dari memimpin pertemuan keselamatan; Penilaian risiko, Investigasi kecelakaan; Keterlibatan dalam pertemuan & pelatihan keselamatan; Dialog dua arah tentang keselamatan dengan karyawan; dan tur keselamatan di lokasi. Efektivitas dinilai dengan memantau jumlah dan kualitas pengamatan atau diskusi manajerial (indikator utama).

Statistik Kumulatif dari Perilaku Keselamatan

Persentase Nilai Aman dan Tingkat Tindakan Perbaikan

Statistik Kumulatif dari Permasalahan yang Mendasar

Belpas Hadiyanto, ST

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *