Di Indonesia angka kecelakaan alat transportasi sudah dalam keadaan kritis dan sudah harus mulai dibenahi, hampir untuk semua moda transportasi saat ini beresiko untuk celaka. Memang kejadian suatu kecelakaan transportasi tidak bisa dihindarkan dari beberapa penyebabnya yang dipengaruhi oleh faktor prasarana (misal kondisi jalan, marka dll), faktor lingkungan atau cuaca, kelengkapan peraturan (termasuk penegakan peraturannya) dan terakhir  karena faktor manusia, dan untuk selanjutnya tulisan ini hanya berhubungan dengan faktor manusia terutama kita sebagai pengemudi. Kali ini kita akan lebih membahas masalah transportasi darat yaitu kendaraan “mobil” dan di dunia mengemudi (berkendaraan) saat ini dikenal 3 (tiga) macam cara mengemudi, yaitu: “Safety Driving”, Aggressive Driving” dan “Defensive Driving”.

Saat ini dikenal 3 (tiga) macam cara mengemudi, yaitu: “Safety Driving”, “Aggressive Driving” dan “Defensive Driving”, dan sebagai gambaran bisa dijelaskan sebagai berikut:

– Safety Driving, adalah perilaku mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan berkendara yang berlaku di suatu negara. “Kalau di Indonesia, kita mengacu pada Undang-Undang Lalu Lintas terbaru yakni UU No. 22 Tahun 2009. Safety Driving juga bisa disebut sebagai Skill-Based Driving atau berkendara dengan keterampilan dan pengalaman berdasarkan standar keselamatan.

– Aggressive Driving, yaitu mengemudi dengan lebih “garang/ceroboh/ugal-ugalan”, kadang pengemudi sudah tidak memperhatikan peraturan, dan sangat membahayakan pemakai jalan lain, cara mengemudi ini biasanya sudah tidak peduli dengan apapun.

– Defensive Driving, adalah mengemudi dengan cara aman, dengan banyak mengalah, selain cara mengemudi ini akan aman bagi dirinya juga aman bagi pengguna jalan lainnya, sering sebagai moto mereka adalah ‘utamakan keselamatan” Definisi yang diberikan oleh “National Safety Council’s Defensive Course (USA)”mengenai  defensive driving adalah “driving to save lives, time, and money, in spite of the conditions around you and the actions of others”, mungkin secara terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut, defensive driving adalah “untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang, tanpa memperdulikan kondisi dan tindakan orang lain”, atau dengan kata lain meskipun kondisi jelek, cuaca tidak mendukung, tindakan orang lain sangat membahayakan, tetapi kita mengemudi harus tetap tenang dan menghindarkan diri dari kemungkinan terjadi kecelakaan.

Pengemudi Defensif adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya. Syarat utama lainnya adalah harus memiliki kewaspadaan terus menerus dan antisipasi. Untuk mudah diingat: 4A (Alertness, Awareness, Anticipation dan Attitude).

  1. Alertness (kewaspadaan) : Sikap ini menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain. Dalam keadaan selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam menghadapi ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara lain.
  2. Awareness (kesadaran) : Kesadaran diri adalah hal yang penting, dimana sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.
  3. Attitude (Sikap, mental) : Hal ini lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang sendiri, karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.
  4. Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan) : Sikap ini penting karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.

Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving juga memiliki beberapa keuntungan, diantaranya selalu ingat adanya bahaya di jalan, Selalu bersiap untuk mengambil tindakan pencegahan dan meminimalkan kemungkinan kecelakaan di tengah lalu lintas yang seringkali semrawut serta disiplin pengendara lain yang masih minim.

Salam Mengemudi !!

Belpas Hadiyanto, ST

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *